Peristiwa Hari Akhir (Kiamat) menurut Alquran

INICARAMUSLIM - Setiap muslim wajib mengimani datangnya hari akhir (kiamat). Namun, hingga saat ini belum satupun manusia yang mampu mengetahui kapan hari berakhirnya kehidupan manusia di bumi itu datang. Dan wajar saja karena itu adalah salah satu ilmu gaib yang hanya diketahui oleh sang Pencipta alam semesta, Allah SWT. Cepat atau lambat, ketika tanda-tandanya telah terpenuhi semua, maka hari itu pasti akan datang. 
 
Dengan kata lain, setiap mukmin memiliki keyakinan yang teguh bahwa kehidupan dunia sekarang ini tidak berlangsung abadi. Pada saatnya kelak, kehidupan dunia akan berakhir. Hari berakhirnya semua bentuk kehidupan dunia itulah yang disebut hari akhir atau hari kiamat.

Walaupun hari akhir atau hari kiamat itu pasti datang, tetapi tidak seorang pun yang mengetahui kapan hari itu tiba. Bahkan para nabi dan rasul, termasuk Nabi Muhammad SAW sendiri, tidak mengetahuinya. Hanya Allah yang mengetahui kapan hari akhir itu datang.

Firman Allah :

“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat : “Bilakah terjadinya?” Katakanlah : “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia.” (Al-A’raf 187)

Manusia tidak mengetahui kapan hari kiamat itu datang, tetapi berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist Nabi dapat diketahui tanda-tanda akan datangnya hari tersebut. Di antaranya adalah :

a. Perbuatan maksiat semakin berkecamuk.
b. Orang beriman semakin sedikit jumlahnya.
c. Kekacauan dan kejahatan semakin meningkat.
d. Perjalanan waktu semakin cepat.

Peristiwa hari kiamat merupakan kejadian yang sangat dahsyat. Kejadian itu dimulai dengan tiupan sangkakala yang pertama. Setelah sangkakala di tiup, bumi terangakt dan bergoncang hebat, gunung-gunung terlepas dari tempatnya, kemudian beterbangan seperti kapas tertiup angin, dan langit pun terbelah.

Firman Allah :

“Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah.” (Al Haqqah 13-16)

Dalam ayat-ayat yang lain disebutkan bahwa pada hari kiamat juga terjadi kejadian-kejadian dahsyat lain. Seperti : matahari tergulung, bintang berjatuhan, air laut meluap. Pada hari itu manusi terlempar kian kemari bagai anai-anai yang beterbaran. Mereka kebingungan terhadap apa yang terjadi, tetapi tidak tahu apa yang harus diperbuat. Pada hari itu setiap orang sibuk dengan dirinya sendiri. Orang tua tidak dapat menolong anaknya dan anak tidak dapat menolong orang tuanya. Setelah itu, semua bentuk kehidupan menemui ajalnya, kecuali makhluk yang dikehendaki Allah tetap hidup.

Setelah semua makhluk hidup di bumi dan langit semuanya mati, sangkakala di tiup sekali lagi. Dengan tiupan sangkakala yang kedua ini, semua manusia dibangkitkan kembali, kemudian dikumpulkan di padang mahsyar untuk menjalani pemeriksaan terhadap amal perbuatan yang dilakukan selama hidup di dunia.

Firman Allah :

“ Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (kedilan) Tuhannya.........................................”(Az Zumar 68-69).

Dalam pemeriksaan itu, kepada setiap manusia diberikan kitab yang berisi catatan amalnya, baik yang besar maupun yang kecil, baik yang berupa amal kebaikn maupun amal keburukan. Orang-orang yang banyak melakukan kesalahan menerima buku catatan itu dengan perasaan takut, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah :

“Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata : “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggaklakn yang kecil dan tidak meninggalkan (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya.” Dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang jua pun.” (Al-Kahfi 49).

Dalam ayat yang lain dijelaskan bahwa dalam proses pemeriksaan itu, manusia tidak dapat berbohong karena mulut dibungkam dan yang menjawab pertanyaan tentang apa yang telah dilakukan selama hidup di dunia adalah tangan dengan disaksikan oleh kaki. Mengenai persesuaian kita dengan ajaran agama pun tidak mungkin dapat dipungkiri, karena saat pemeriksaan itu dilakukan, para nabi dipanggil untuk menjadi saksi.

Setelah semua amal diperiksa dan dihitung, kepada setiap orang diberikan balasan masing-masing, setimpal dengan amal yang telah diperbuatnya selama hidup di dunia. Orang yang beruntung karena banyak beramal kebaikan selama hidup di dunia akan memperoleh balasan berupa kebahagiaan hidup di surga. Sebaliknya, orang yang tidak beruntung, karena selama hidupnya di dunia banyak berbuat kejahatan, akan merasakan siksa yang pedih di neraka.

Firman Allah :

“Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)-nya, maka ia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan ada pun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)-nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu, apakah neraka Hawiyah itu ? (Yaitu api yang sangat panas).” (Al-Qari’ah 6-11). 
 
Maka, sungguh sebuah kerugian jika setiap kesempatan kita sia-siakan dengan hal-hal yang justru membawa kita sengsara di hari kemudian. Sebelum kiamat datang atau maut datang menjemput, mari memperbaiki diri!

0 Response to "Peristiwa Hari Akhir (Kiamat) menurut Alquran"

Post a Comment